Sinergi Masyarakat Dan Pemerintah Desa, Kunci Keberlanjutan Industrialisasi Di Kabupaten Kaur

Kaur, BINTUHAN.ID- Radar Kaur menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema "Peran Tokoh Masyarakat dan Pemerintah Desa dalam Menjaga Keberlanjutan Industrialisasi dan Mendukung Asta Cita di Kabupaten Kaur". Kegiatan ini berlangsung di Kantor Desa Tanjung Betuah Kecamatan Nasal pada, Kamis, 26 Juni 2025.
Dalam sambutannya, General Manager (GM) Radar Kaur, Daspan Hariyadi, S.IP, menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat, pemerintah desa, dan pelaku industri dalam menciptakan iklim pembangunan yang berkelanjutan di Kabupaten Kaur. "Kita harus bersama-sama menjaga keberlanjutan industrialisasi, namun tetap mengedepankan kearifan lokal, kelestarian lingkungan, serta aspirasi masyarakat," ujarnya.
FGD ini menghadirkan sejumlah narasumber penting, antara lain Wakil Ketua II DPRD Kaur, Mardianto, S.AP, Ketua Koperasi Graha Mitra Selaras (GMS) Nasal Ahyatul Khair, SE, dan Kabid Kewaspadaan Nasional dan Pencegahan Konflik pada Kesbangpol Kaur, M. Taufik, S.Sos. Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah Kepala Desa, termasuk Kades Tanjung Betuah, Syahrizal Pahlipi, S.Sos, dan Kades Ulak Pandan A. Razied.
Dalam sesi diskusi, masyarakat menyampaikan beberapa persoalan penting yang dihadapi. Salah satunya adalah kondisi kerusakan irigasi di Sungai Air Nasal Desa Tanjung Betuah yang sudah hampir 15 tahun tidak mendapat perbaikan. Masyarakat menyampaikan keluhannya karena saluran irigasi tersebut sangat vital untuk lahan pertanian mereka.
Selain itu, petani plasma juga meminta bantuan untuk menyelesaikan konflik dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Kuala Gunung Sejahtera (KGS) di Desa Ulak Pandan Kecamatan Nasal. Kades Ulak Pandan A.Razied juga menyampaikan keluhan warga terkait limbah pabrik yang diduga mengalir ke Sungai Kulik Renik, mengancam kesehatan dan lingkungan setempat.
Menanggapi aspirasi masyarakat, Wakil Ketua II DPRD Kaur, Mardianto, S.AP, menyatakan komitmennya untuk mengawal dan memperjuangkan seluruh aspirasi masyarakat. "Semua aspirasi yang disampaikan ini sudah kami catat dan untuk kami pelajari dalam menyelesaikan persoalan ini nanti," ujarnya.
Mardianto juga berjanji akan mendorong instansi terkait untuk segera turun tangan dan melakukan langkah konkret. Menurutnya, isu-isu ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut karena menyangkut hajat hidup masyarakat banyak.
Dengan adanya FGD ini, diharapkan sinergi antara masyarakat, pemerintah desa, dan pelaku industri dapat terwujud, sehingga keberlanjutan industrialisasi di Kabupaten Kaur dapat tercapai dengan baik.
Pewarta : Kak Cik